Penyakit-penyakit akibat merokok. Wanita yang aktif merokok memiliki peningkatan risiko mengalami
kanker payudara, apalagi jika mereka telah merokok sejak usia belasan
tahun. Wanita yang merokok satu bungkus setiap hari selama 30 tahun
memiliki risiko 20% lebih tinggi menderita kanker payudara dibandingkan
dengan mereka yang tidak merokok.
Penelitian tersebut menemukan bahwa risiko kanker payudara ditemukan pada:
- Wanita pra-menopause yang merokok, yaitu wanita yang mulai merokok saat usia masih muda memiliki risiko 20% terkena kanker payudara dari pada wanita yang tidak pernah merokok
- Wanita pasca menopause yang aktif merokok
- Wanita pra-menoause yang terpapar asap rokok (pasif)
- Wanita tidak merokok yang menikah muda dengan pria perokok memiliki peningkatan risiko diagnosis kanker payudara.
- Wanita perokok yang memiliki saudara perempuan yang telah didiagnosa kanker payudara memiliki peningkatan risiko terdiagnosis.
Wanita pasca menopause yang terpapar asap rokok tidak memiliki
peningkatan risiko kanker payudara dalam penelitian tersebut. Penelitian
ini tidak menjelaskan bagaimana merokok dapat meningkatkan risiko
kanker payudara, tapi kita tahu bahwa asap rokok mengandung senyawa
amina aromatik yang merupakan salah satu senyawa penyebab kanker payudara.
Penelitian juga menegaskan adanya hubungan genetik dari wanita
perokok dengan berapa banyak rokok yang dihisapnya. Wanita yang merokok
aktif dan pasif dan sekaligus memiliki Gen NAT 32 yang tergolong lambat
bertindak memiliki risiko kanker payudara yang lebih besar. Gen NAT 32
yang bekerja lambat akan memperlama kemampuan tubuh menyingkirkan amina
aromatik.
Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kanker payudara adalah 27%
pada wanita dengan NAT 32 yang lambat, artinya ada peningkatan dari
risiko perokok secara umum yang hanya 20%.
Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa perokok aktif
dan pasif memiliki risiko yang sama besar terkena kanker payudara,
tetapi risiko akan betambah tinggi pada wanita perokok dengan gen NAT 32
yang lambat.
Penelitian dilakukan oleh Universitas Toronto dan diketuai oleh Neil
Collishaw, MD dan secara gamblang menjelaskan adanya hubungan sebab
akibat yang terjadi secara konsisten antara perokok aktif dengan
penderita kanker payudara baik pra maupun pascamenopause. Peneliti juga
menemuka bahwa paparan asap rokok yang dihirup perokok pasif berhubungan
dengan munculnya kanker payudara pada wanita pramenopause.
“Sampai saat ini, bukti tentang hubungan antara kanker payudara dan asap tembakau, meskipun banyak, tidak meyakinkan”, kata Dr. Collishaw dalam sebuah pernyataan.
“Tetapi analisis yang cermat dari semua bukti yang ada terutama bukti
yang baru-baru ini ditemukan, membawa kita pada kesimpulan bahwa
terdapat bukti yang membenarkan risiko rokok.”
Secara historis, bukti-bukti epidemiologis tentang kanker payudara
dan merokok saling bertentangan, tapi penelitian terbaru tersebut
menunjukkan adanya bukti yang menunjukkan bahwa merokok meningkatkan
risiko kanker payudara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang
mulai merokok pada usia muda akan mengalami peningkatan 20% risiko
kanker payudara.
Bukti kuat berasal dari tiga meta analisis dan sebuah pooled analisis
yang menemukan adanya peningkatan sebanyak 35% sampai 50% risiko kanker
payudara pada wanita perokok jangka panjang yang memiliki satu dari
beberapa N-Acetyltransferase 2 (NAT2) yang lambat. Sekitar setengah dari
wanita Amerika Utara memiliki genotipe jenis ini.
Para peneliti mengatakan review paling meyakinkan tampak pada 13
studi yang menemukan bahwa perempuan-perempuan dengan genotipe NAT32,
diantara mereka yang merokok memiliki sekitar 27% peningkatan risiko
kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Bagaimana Merokok Menyebabkan Kanker Payudara
Tiga penelitian melaporkan bahwa risiko menderita kanker payudara
pada wanita perokok meningkat signifikan dua sampai empat kali lipat
dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok atau yang menjadi
perokok pasif.
Asap tembakau mengandung lebih dari 70 zat penyebab kanker yang
berbeda. Ketika menghirup asap dari tembakau, bahan-bahan kimia tersebut
akan masuk ke paru-paru dan menyebar ke seluruh bagian tubuh. Para
ilmuwan telah menunjukkan bahwa bahan kimia yang telah mengendap di
dalam tubuh ini dapat merusak struktur DNA dan mengubah gen penting. Hal
ini yang menyebabkan timbulnya kanker dengan membuat sel-sel tubuh
berkembang biak di luar kendali.
Rokok, cerutu, dan pipa tembakau dibuat dari daun tembakau kering,
dan kemudian ditambahkan dengan zat-zat untuk meningkatkan rasa dan
membuat tokok menjadi sangat menyenangkan. Asap yang keluar dari rokok
terdiri atas campuran banyak bahan kimia yang diproduksi saat terjadi
pembakaran tembakau dan zat aditif nya.
Asap tembakau terdiri dari lebih dari 7.000 bahan kimia, termasuk
lebih dari 70 diantaranya diketahui mengandung zat karsinogen (penyebab
kanker). Beberapa zat lain dalam rokok juga dapat menyebabkan jantung
dan paru-paru berhenti bekerja. Adapun bahan-bahan kimia yang terkandung
dalam sebatang pohon adalah:
- Sianida
- Bensol
- Formaldehida
- Metanol (alkohol kayu)
- Acetylene (bahan bakar yang digunakan dalam obor las)
- Amonia
- Nikotin
Asap tembakau saat merokok juga mengandung tar dan gas-gas beracun
karbon monoksida dan nitrogen oksida. Dari semua bahan-bahan itu, bahan
yang dapat menghasilkan efek menyenangkan adalah nikotin, sebuah obat
adiktif yang merupakan salah satu bahan kimia paling keras dalam asap
tembakau. Daun tembakau yang digunakan untuk membuat rokok dan cerutu
mengandung bahan radioaktif; besarnya tergantung pada tanah tempat
tanaman itu ditumbuhkan dan pupuk yang digunakan.
Pada umumnya gejala kanker payudara tidak
begitu dihiraukan ketika masih tahap awal sebab belum mengganggu
aktivitas sehari-hari. Untuk anda para wanita, jika anda tidak merokok,
jangan pernah mencobanya. Dan jika anda seorang perokok aktif, mulailah
belajar berhenti merokok, ada banyak teknik yang bisa anda gunakan untuk
memacu semangat anda agar bisa berhenti mengisap racun tersebut.
Berhentilah merokok dari sekarang sebab merokok dapat menyebabkan kanker payudara pada wanita.
Baca Juga
0 komentar:
Posting Komentar