Bolehkah Menyusui Bagi Penderita Kanker Payudara ?
Memberikan ASI merupakan mimpi bagi ibu melahirkan yang peduli akan kesehatan anaknya. Namun, bila menderita tumor atau kanker payudara, boleh ibu menyusui bayinya dengan ASI?
Menurut dr. Utami Roesli, Sp.A, pakar laktasi dari RS Sint Carolus Jakarta, bila ibu yang baru melahirkan menderita tumor atau kanker payudara, dia tidak boleh menyusui bila mendapatkan pengobatan.
Namun, bila tidak menjalani pengobatan, sang ibu boleh menyusui bayinya dengan ASI.
“Sebab, yang berbahaya itu obatnya, bukan tumor atau kankernya. Tumor atau kanker, kan, letaknya di luar saluran ASI, jadi tidak ada hubungannya dengan ASI,” katanya
Dokter anak yang juga disebut sebagai Pejuang ASI ini mengatakan, ia adalah seorang survivor kanker payudara. Dulu, tuturnya, setelah melahirkan anak, ia tetap menyusui bayinya karena ia tidak menjalani pengobatan. “Jadi, silakan saja menyusui kalau tidak mendapatkan pengobatan untuk tumor atau kankernya.”
Menurut dr. Utami Roesli, Sp.A, pakar laktasi dari RS Sint Carolus Jakarta, bila ibu yang baru melahirkan menderita tumor atau kanker payudara, dia tidak boleh menyusui bila mendapatkan pengobatan.
Namun, bila tidak menjalani pengobatan, sang ibu boleh menyusui bayinya dengan ASI.
“Sebab, yang berbahaya itu obatnya, bukan tumor atau kankernya. Tumor atau kanker, kan, letaknya di luar saluran ASI, jadi tidak ada hubungannya dengan ASI,” katanya
Dokter anak yang juga disebut sebagai Pejuang ASI ini mengatakan, ia adalah seorang survivor kanker payudara. Dulu, tuturnya, setelah melahirkan anak, ia tetap menyusui bayinya karena ia tidak menjalani pengobatan. “Jadi, silakan saja menyusui kalau tidak mendapatkan pengobatan untuk tumor atau kankernya.”
Menurut dr. Utami Roesli, SpA, pakar laktasi, ibu dengan kanker
payudara bisa saja menyusui anaknya. Pasalnya kanker mungkin berada
bukan pada sel-sel pembuat ASI. Hanya saja, diperlukan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Pertama, ibu tidak dalam pengobatan dengan obat-obatan. Utami
mengatakan, obat-obatan mengalir dalam darah yang bisa terlarut juga
dalam ASI. Sehingga pemberian ASI ke bayi mungkin akan memberikan efek
obat.
"Jika pengobatan bersifat radiasi, asalkan tidak saat mendapat terapi, ibu boleh saja menyusui," tuturnya.
Selain terapi radiasi, pengobatan yang bisa dilakukan untuk kanker
payudara adalah lumpektomi. Karena pengobatan ini sifatnya yang tidak
terlalu ekstensif sehingga tidak mempengaruhi kemampuan untuk menyusui.
Namun keadaan fisik ibu yang memiliki kanker payudara berbeda-beda
sehingga membutuhkan konsultasi secara khusus pada dokter yang
memeriksa. Apabila sel kanker mempengaruhi produksi ASI, maka diperlukan
cara lain agar anak tetap mendapat ASI.
Sebagai alternatif, ibu dapat memberikan ASI dari payudara yang tidak
terkena kanker. Dikhawatirkan produksi ASI lebih sedikit di payudara
yang terkena kanker.
Utami mengatakan, ASI dapat memberikan kekebalan alami bagi bayi.
Sehingga bayi dapat terhindar dari penyakit-panyakit, termasuk kanker di
kemudian hari. Maka kanker yang diderita ibu, tidak akan menurun ke
anak.
"Bahkan apabila ibu terkena infeksi ringan seperti influenza, ibu
tidak akan menularkan bayi yang disusuinya berkat kekebalan alami yang
dimiliki ASInya," imbuhnya.
Lihat Juga
2 komentar:
Nha ini artikel yang bagus. Saya kadang kasian juga kalau ada kasus kaya begitu. Untuk kanker payudara nya sekedar sharing nih bisa disembuhkan dengan obat kanker payudara Nature Squalene.
ngeri ya?
http://v-ersailers.blogspot.com/2016/02/kanker-payudara-cerita-perjuangan-kanker-payudara.html
Posting Komentar