Rabu, 16 Juli 2014

Ciri-Ciri Kanker Payudara Stadium 4

Posted by Blogger Name. Category:

Kanker Payudara Stadium 4. Berikut Kisah Seorang Ibu yang mempunyai penyakit kanker Payudara Stadium 4. namun tetab tabah. anda bisa belajar kesabaran dari beliau, dan di harapkan kisah ini menginspirasi kalian, bagaimana kisah awal beliau terkena penyakin ini.

Kanker Payudara Stadium 4

Bagi Rosmaya, ibu rumah tangga berusia 44, ini adalah perjuangan untuk sembuh yang masih dilakoninya hingga saat ini. Sejak diagnosa kanker payudara stadium 4 pada 2007 dan baru menjalani pengobatan medis pada sisa 2009, ia telah 41 kali menjalani kemoterapi dan satu kali pengangkatan payudaranya.

Ibu dua putra, Tito (20) dan Nadi (17) ini adalah surviver kanker payudara, kanker yang masih banyak ditemukan pada perempuan. Penderita kanker payudara stadium 4 memiliki hanya 22% kemungkinan bertahan hidup. Sementara rata-rata penderita kanker payudara memiliki lima tahun untuk bertahan hidup.

Rosmaya yang hadir dalam acara pentingnya deteksi dini kanker payudara yang diselenggarakan Philips menceritakan, bahwa ia didiagnosa menderita kanker payudara stadium 4. Sebelumnya Rosmaya tak pernah menghiraukan rasa sakit pada kedua payudaranya hingga akhirnya tak kuat lagi.

Tak hanya itu, dokter menemukan bahwa sel kankernya saat itu sudah menyebar ke organ tubuh lainnya seperti hati. Operasi adalah opsi yang diberikan jika Rosmaya tak ingin kanker lebih cepat merenggut hidupnya.

Namun kabar itu rupanya tak membuat Rosmaya langsung mengiyakan tindakan medis. Ia justru memilih melakukan pengobatan alternatif karena perasaan takut akan tindakan operasi.

"Saya takut sekali, saya tidak mau dioperasi, maka saya memutuskan untuk menjalani pengobatan alternatif. Dari tahun 2007 sampai 2009 saya berpetualang, dari alternatif satu ke alternatif lainnya," katanya di Jakarta beberapa waktu lalu seperti ditulis Kamis (24/10/2014).

Bukannya membuahkan hasil, pengobatan alternatif yang dilakukan Maya, begitu namanya akrab dipanggil, tak memberikan kemajuan apa-apa hingga akhirnya Maya tak bisa bangun dan berjalan

"Saya kembali lagi ke dokter onkologi dan ditemukan bahwa sel-sel kanker saya sudah menyebar sampai ke tulang. Akhirnya sejak tahun 2009 itu saya memutuskan untuk terapi, mulai dari kemoterapi, terapi hormonal, radiasi selama satu tahun," ujarnya.

Lalu pada tahun 2010 Rosmaya akhirnya harus ikhlas melepaskan salah satu payudaranya dan tetap menjalani tindakan medis lainnya. Sejak saat itu ia mulai merasakan kondisi yang lebih baik. Tubuhnya mulai sehat.

Namun seperti ingin balas dendam, begitu badannya merasa lebih baik, Rosmaya lantas tak rajin kembali ke dokter untuk kontrol. Gaya makannya pun kembali ke masa lalu. Makan apapun yang menurutnya enak. Hingga pada tahun 2012 tepatnya bulan Juli ia kerap merasakan perutnya yang mual-mual.

"Saya datang lagi ke dokter onkologi dan ditemukan ternyata sel kanker saya ada yg aktif kembali. Kembali saya melakukan kemoterapi dari bulan Juli sampai November. Sampai sekarang saya juga masih kemo, jadi total saya sudah melakukan 41 kemoterapi," ujar Maya yang waktu itu mengenakan kerudung warna putih untuk menutupi kepalanya yang masih plontos akibat tindakan medis yang dijalaninya.

Mengabaikan gejala

Rosmaya, istri dari Aryu Nadi itu mengaku, sebenarnya sudah lama yaitu sejak beberapa bulan setelah melahirkan putra pertamanya Tito merasakan ada yang aneh pada payudaranya. Namun ia terus mengabaikan untuk melakukan pemeriksaan.

"Jadi saat itu saya merasakan ada benjolan pada payudara sebelah kanan, saya pikir itu hanya kelenjar susu karena waktu itu saya masih menyusui Tito. Hanya empat bulan Tito merasakan ASI, ASI saya mengering dengan sendirinya," kenangnya.

Masih diabaikannya, hingga beberapa tahun kemudian ketika ia melahirkan putra kedua, Nadi, ia menemukan benjolan yang sama kali ini pada payudaranya sebelah kiri.

"Makin lama kok makin besar, mengeras dan menempel di kulit. Sudah tidak bisa dgoyang, lama lama terasa sakit," ujarnya.

Namun jika dihitung teryata baru saat anak keduanya, Nadi berumur 11 tahun yaitu tahun 2007 ia memeriksaan dirinya ke dokter dan akhirnya didiagnosa menderita kanker payudara stadium 4 atau stadium lanjut.

Gaya hidup tidak sehat

Rosmaya tidak merokok, ia pun sempat menyusui anaknya. Lalu apa penyebab ia terkena kanker payudara?

Gaya hidup tidak sehat, adalah kata yang meluncur dari bibir perempuan berwajah ayu itu.

"Dulu apa aja dimakan, pokoknya semua makanan yang menurut saya enak, saya makan. Saya tidak merokok tapi sekeliling saya waktu itu adalah perokok jadilah saya perokok pasif dan kurang berolahraga," ungkapnya kepada INILAH.COM usai acara.

Maya pun mengaku ia orang yang mudah menimbun stres. Anak-anak nakal sedikit saja, Maya mengaku ia bisa berhari-hari memikirkannya.

Kini tak hanya melakukan pengobatan medis, Maya mengaku lebih serius menjalani hidup sehat. Lebih pilih-pilih makanan dan mengolahnya dengan dikukus atau direbus.

"Bisa dibilang sekarang saya lebih bijak, lebih menerima hidup apa adanya, tidak mau terlalu stres, istirahat yang cukup, cukup istirahat dan tidur lebih awal," tandasnya.

Semoga kisah di atas bermanfaat buat anda. dan menjadikan anda peduli terhadap Kanker Payudara stadium 4

0 komentar:

Posting Komentar

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Footer1

FOOTER 2

Footer 3